Baca Juga

6/recent/ticker-posts

Tensimeter: Alat Pengukur Tekanan Darah Dan jenis-jenisnya

Sphygmomanometer (sfigmomanometer) atau disebut juga tensimeter adalah instrument yang digunakan untuk mengetahui tekanan darah pada arteri. tekanan darah sendiri mengacu pada kekuatan yang digunakan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh (1). Sphygmomanometer terbentuk dari dua kata sphygmo yang berarti denyut, dalam hal ini denyut berarti denyut nadi, dan manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan tekanan suatu zat berbentuk gas atau cair (fluida). 
sphygmomanometer atau alat pengukur tekanan darah non invasif biasanya terdiri dari ;
  1. angka penunjuk pengukuran dengan satuan mmhg (milimeter air raksa), 
  2. balon pompa (bulp),
  3.  katup buang, dan 
  4. manset yang di lengkapi dengan selang. 
Selang pada manset ini lah yang digunakan untuk menghubunkan katup buang, bulp dan angka penunjuk pengukuran.


gambar angka penunjuk pengukuran tensimeter jarum merk riester

Pengukuran Tekanan darah tanpa pembedahan yang paling umum dilakukan saat ini adalah dengan metode palpasi, metode auskultasi, dan metode osilometri.

Sphygmomanometer atau tensimeter yang berada dipasaran saat ini ada beberapa jenis, yang paling sering dijumpai diantaranya, 
  1. tensimeter air raksa, 
  2. tensimeter jarum, 
  3. tensimeter elektrik, 
tensimeter ini umumnya masih dipompa dengan cara manual. pengunaan sphgymomanometer manual biasanya digunakan bersamaan dengan stetoskop, stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara tekanan darah atau bisa disebut dengan bunyi korotkoff, cara inilah yang biasa disebut dengan metode auskultasi. 

 Sedangkan jika pengukuran tekanan darah  tanpa menggunakan stetoskop disebut dengan metode palpasi, metode palpasi ini seseorang akan merasakan langsung detak nadi pada pembuluh darah setelah manset di kembangkan secara maksimum, kedua cara ini akan sangat sulit jika di lakukan sambil melakukan pembacaan angka penunjuk pengukuran, maka diperlukan penguna yang sudah berpengalaman untuk menggunakannya.





gambar stetoskop

Saat ini, ada juga pengukur tekanan darah non invasif yang mudah digunkan yaitu tensimeter digital semi otomatis, tensimeter digital inilah yang biasa menggunakan metode asilometri. 
Biasanya tensimeter semi otomatis ini lebih sering disebut sebagai blood presure monitor, penggunaan dari blood presure monitor ini sangat mudah namun sangat sensitif terhadap gerakan dan berbagai macam gangguan sebaiknya untuk diagnosa yang digunakan sebagai pengambil keputusan pengobatan, tetap menggunakan tensimeter manual sebagai perbandingan, dan dilakukan oleh petugas kesehatan pada layanan kesehatan.

 


Gambar tensimeter digital atau bloodpresure monitor berbagai merk

dalam pengukuran tekanan darah digunakan satuan milimeter air raksa atau milimeter mercury  (mmhg). satuan ini lebih sering digunakan karena pada saat pengukur tekanan darah pertama kali ditemukan menggunakan air raksa (baca: Sejarah perkembangan tensimeter ), dan sampai sekarang satuan ini masih digunakan secara luas karena kepadatan air raksa memiliki kepadatan 13,5 kali dari pada kepadataan darah, berat darah dalam satu gram per mililiter adalah 1.05 (1.05 g/mL) atau hampir sama dengan berat air (1.0 g/mL), sehingga pada saat tensimeter manual mulai digunakan secara luas penggunaan air raksa dinilai lebih praktis sehingga satuan milimeter air raksa diadopsi secara luas pada alat pengukur tekanan darah jenis lain, namun karena air raksa dikhawatirkan akan mencemari lingkungan maka penggunaan air raksa pada alat pengukur tekanan darah mulai dilarang.

Posting Komentar

0 Komentar